Teman..
Bicara ini kutulis buat mereka yang masih punya akal untuk melihat menilai, punya hati untuk mengerti. Diri ini menyedari, mungkin akan membara dengan isi biacara, biarkanlah... memang itu hasrat di hati. Moga perit luka dan panas baran itu mampu menyentak kita dari alpa walau sedetik cuma. Sesungguh hidayah bukan milik kita. Hidayah milik-Nya yang maha Esa. Bicara tertera bukan bermakna diri ini sempurna. Tapi ikhlas rasa tanggungjawab pada-Nya. "Berpesan-pesanlah dengan kebenaran dan berpesan-pesanlah dengan kesabaran." itu erti kalam suci yang menjadi tujuan bicara ini. Itulah tugas murni yang patut menjadi budaya umat ini. Sesungguhnya bicara luka ini adalah lambang kepadamu, teman..
Teman..
Ingatkah kalian pada titisan air mata ayah bonda yang mengiringi permualaan perjuangan ini? Terfikirkah kalian untuk apakah manik suci itu mengalir dari kelopak mata tua mereka? Ataukah kalian menyangka nostagia sedih itu hanya sebuah drama pilu? Lantas kalian bebas ketawa ria bila drama pilu itu melabuh tirainya. Pernahkah kalian berada dalam diri seorang ibu yang menangis redha lantaran berjuang dari anak kerana ilmu? Pernahkah kalian berada dalam ayah yang menangis terharu lantas itu kita terus ketawa, ketawa dan ketawa, biarpun mereka berduka.
Sedarlah teman! Air mata itu adalah lambang segunung harapan. Air mata itu adalah simbol satu kebanggaan. Moga zuriat mereka bakal pulang sebagai pahlawan Islam. Moga mati mereka tenang dengan waris zuriat yang beriman. Agar maqam mereka bersinar dengan doa anak yang soleh. Alangkag sejuk rahim ibu mengandung!.
Tangisan itu yang mengiringi kehadiranmu adalah lambang sebuah amanah, lantas janganlah dikhianati. Benar, kiranya seronok yang kalian cari, di bumi ini terbentang 1001 keseronokan. Rokok? Arak? Perempuan cantik? Jejaka Hensem? Artis? Hiburan? Lepak? Wayang? Semuanya ada. Bergayakah kalian dengan rokok Yahudi berapi di tangan sambil melihat kepulan asap keracunan bertembangan? Hebatkah kalian dengan terdedahnya semua anggota yang menghairahkan hakikatnya mengerikan kalian di akhirat nanti? Hebatkah kalian dengan rabak dan labuhnya jeans sambil berjalan sambil berjalan menyapu najis anjing? Banggakah kalian berjalan ke sana ke sana dan ke mari dengan berpimpinan tangan sesama bukan mahram? Buatlah apa saja. Berseronoklah sepuas-puasnya sebelum dilempar ke neraka jahanam! Bersenang-senanglah sepuas hatimu. Biar pintu kebahagian abadi tertutup kejap buatmu selamanya. Usah berkhayal menyentuh bidadari, kalau syahwat menguasai diri. Jangan mimpi menjejak syurgawi, kalau lalai pada Ilahi. Ingatlah..
Munafikkah kita tatkala lantang melaungkan daulah Islamiah sedangkan akhlak jauh melayang ? Kita ghairah menuduh dan mencerca orang itu zalim sedangkan kita sebenarnya pengzalim. Zalim pada amanah!. Mengaku teman, Kitalah hipokrik! Kitalah sebenar penzalim!. Ambillah masamu walau sesaat cuma. Nilailah dirimu sebelum kamu menilai teman. Seringkali kedengaraan kalimah : " Ahh... Nanti berubahlah!" atau ini, "Relekslah.. Kita muda lagikan!" atau ini " sibuklah kau ni, engkau kubur kau aku kubur aku!" Kita sangka ajal maut itu milik kita?? Lantas kita tangguh masa untuk bertaubat! Berfikirlah secara jujur dan realistik. Buanglah ego yang ada yang menyaluti diri. Gunalah akal yang waras kerana kita sebaik baik manusia yang dijadikan sebagik-baik kejadian..
Wahai teman..
Di penghujung bicara ini, kupohon sejuta kemaafan. Biarkalh hati itu terluka. Pedihnya tidak akan lama. Selama ini hati itu terlalu manja. TInggalkan kenangan dan khayalan kalau ingin melihat kenyataan. Allah S.W.T. menjadi saksi bahawa aku telah menyampaikannya. Bicara luka ini bukan luahan pada sesiapa. Inilah lambang cinta dan kasihku pada kalian. Segala peringatan ini terlebih utama buat diriku. Aku jahat dan kita jahat. Orang yang baik bukannya dia tidak pernah berbuat jahat. Bahkan, orang yang baik adalah mereka melakukan kejahatan tetapi dia menyesal atas kejahatannya. "Barangsiapa yang berpaling dari peringataKu maka bagi mereka kehidupan sempit dan Kami akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Itulah maksud dari kalam suci sebagai wasiatku buat kalian. Buangkan egomu kerana itu sikap iblis. Bukalah pintu hatimu seluas-luasnya sebelum ia tertutup oleh Allah S.W.T buat selamanya. Inilah bicara luka dariku buat mereka yang mempunyai akal untuk menilai. Punya hati untuk mengerti.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan